Usah kau kenang lagi, sayang
Masa yang telah silam
Walau derita
Akan menimpa
Usah kau harap lagi, sayang
Cintaku telah hilang
Anggaplah itu mimpi
Di hari siang
Reff:
Sejak engkau dusta padaku
Kau punya yang baru
Walau engkau katakan bukan
Hatiku telah beku
Blog ini mendokumentasikan SYAIR/LYRIC lagu/tembang, baik yang berbahasa Indonesia maupun lainnya dengan harapan dapat memberikan manfaat dan membantu bagi yang memerlukannya
IKLAN
Senin, 24 Januari 2011
Kamis, 20 Januari 2011
MENTHOK-MENTHOK
Menthok-menthok tak kandhani
Mung lakumu angisin-isini
Mbok ya aja ngetok
Aneng kandhang wae
Enak-enak ngorok
Ora nyambut gawe
Menthok-menthok
Mung lakumu
Megal-megol gawe guyu
Mung lakumu angisin-isini
Mbok ya aja ngetok
Aneng kandhang wae
Enak-enak ngorok
Ora nyambut gawe
Menthok-menthok
Mung lakumu
Megal-megol gawe guyu
GUNDHUL PACUL
Gundhul-gundhul pacul-cul
Gembelengan
Nyunggi-nyunggi pacul-cul
Gembelengan
Pacul ngglimpang
Segane dadi sak ratan
Dadi kowe
Saiki ra sida mangan
Gembelengan
Nyunggi-nyunggi pacul-cul
Gembelengan
Pacul ngglimpang
Segane dadi sak ratan
Dadi kowe
Saiki ra sida mangan
TAHU TEMPE
Tahu tahu tempe
Tahu tahu tempe
Asale mung saka dhele
Nadyan barang sepele
Nanging nyata enak rasane
Kabeh kabeh mbutuhake
Jalaran murah regane
Blanja sithik bisa sampe
Ora butuh kae kae
Mbujung cukup mbendinane
Waton rukun kluwargane
Tahu tahu tempe
Tahu tahu tempe
Tahu tahu tempe
Asale mung saka dhele
Nadyan barang sepele
Nanging nyata enak rasane
Kabeh kabeh mbutuhake
Jalaran murah regane
Blanja sithik bisa sampe
Ora butuh kae kae
Mbujung cukup mbendinane
Waton rukun kluwargane
Tahu tahu tempe
Tahu tahu tempe
GUGUR BUNGA
Dengan seluruh angkasa raya
Memuji Pahlawan Negara
Nan gugur remaja
Di h'ribaan Bendera
Bela Nusa Bangsa
Kau ku kenang
Wahai Bunga Putra Bangsa
Harga .....
Jasa .....
Kau Cahya Pelita
Bagi Indonesia Merdeka
Memuji Pahlawan Negara
Nan gugur remaja
Di h'ribaan Bendera
Bela Nusa Bangsa
Kau ku kenang
Wahai Bunga Putra Bangsa
Harga .....
Jasa .....
Kau Cahya Pelita
Bagi Indonesia Merdeka
Selasa, 18 Januari 2011
BUJANGAN
Begini nasib jadi bujangan
Ke mana mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang
Hati senang
Walaupun tak punya uang o . o .
Hati senang
Walaupun tak punya uang
Apa susahnya hidup bujangan
Setiap hari hanya bernyani
Tak pernah hatinya bersedih
Hati senang
Walaupun tak punya uang o . o .
Hati senang
Walaupun tak punya uang
Ke mana mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang
Hati senang
Walaupun tak punya uang o . o .
Hati senang
Walaupun tak punya uang
Apa susahnya hidup bujangan
Setiap hari hanya bernyani
Tak pernah hatinya bersedih
Hati senang
Walaupun tak punya uang o . o .
Hati senang
Walaupun tak punya uang
ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN
11 Maret
Diriku masuk penjara
Awal ku menjalani
Proses masa tahanan
Hidup di penjara
Sangat berat kurasakan
Badanku kurus
Karena beban pikiran
Kita orang yang lemah
Tak punya daya apa apa
Tak bisa berbuat banyak
Seperti para koruptor
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bis bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan
7 Oktober
Ku bebas dari penjara
Menghirup udara segar
Lepaskan penderitaan
Wahai sudaraku
Dan para sahabatku
Lakukan yang terbaik
Jangan sampai salah arah
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bis bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan
Biarlah semua
Menjadi kenyataan
Kenangan pahit
Dalam hidup ini
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bis bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan
Diriku masuk penjara
Awal ku menjalani
Proses masa tahanan
Hidup di penjara
Sangat berat kurasakan
Badanku kurus
Karena beban pikiran
Kita orang yang lemah
Tak punya daya apa apa
Tak bisa berbuat banyak
Seperti para koruptor
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bis bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan
7 Oktober
Ku bebas dari penjara
Menghirup udara segar
Lepaskan penderitaan
Wahai sudaraku
Dan para sahabatku
Lakukan yang terbaik
Jangan sampai salah arah
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bis bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan
Biarlah semua
Menjadi kenyataan
Kenangan pahit
Dalam hidup ini
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bis bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan
KAULAH SEGALANYA
Mungkin hanya Tuhan
Yang tahu s'galanya
Apa yang ku inginkan
Di saat saat ini .... O...
Kau tak kan percaya
Kau s'lalu di hati
Haruskah ku menangis
Tuk mengatakan yang sesungguhnya
Reff:
Kau lah segalanya untukku
Kau lah curahan hati ini
Tak mungkin ku melupakanmu
Tiada lagi yang kuharap
Hanya kau seorang
Yang tahu s'galanya
Apa yang ku inginkan
Di saat saat ini .... O...
Kau tak kan percaya
Kau s'lalu di hati
Haruskah ku menangis
Tuk mengatakan yang sesungguhnya
Reff:
Kau lah segalanya untukku
Kau lah curahan hati ini
Tak mungkin ku melupakanmu
Tiada lagi yang kuharap
Hanya kau seorang
Kamis, 13 Januari 2011
MAJU TAK GENTAR
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita menang
Bergerak bergerak
Serentak serentak
Menerkam menerjang terkam
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita menang
Bergerak bergerak
Serentak serentak
Menerkam menerjang terkam
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang
TUHAN (Bimbo)
Tuhan ...........
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku meminta
Dengan segala do'a
Tuhan .........
Tempat aku berteduh
Di mana ku mengeluh
Dengan segala keluh
Aku jauh Engkau jauh
Aku dekat Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa berpadu
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku meminta
Dengan segala do'a
Tuhan .........
Tempat aku berteduh
Di mana ku mengeluh
Dengan segala keluh
Aku jauh Engkau jauh
Aku dekat Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa berpadu
Rabu, 12 Januari 2011
BUBUY BULAN
Bubuy bulan
Bubuy bulan sangrai bentang
Panon poe
Panon poe oge hade
Unggal wulan
Unggal wulan abdi teang
Unggal poe
Unggal poe disasate
Situ Ciburuy
Laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali loba laukna
Duh eta saha
Nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate ningali sorot socana
Bubuy bulan sangrai bentang
Panon poe
Panon poe oge hade
Unggal wulan
Unggal wulan abdi teang
Unggal poe
Unggal poe disasate
Situ Ciburuy
Laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali loba laukna
Duh eta saha
Nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate ningali sorot socana
NUMPAK PRAHU LAYAR
Yo kanca nang ndi sing gembira
Ing dina minggu keh pariwisata
Angliyak numpak prahu layar
Alerap lerap banyune segara
Alon prahune wis nengah
Pyak pyuk pyak banyu penelah
Ora jemu jemu karo mesem ngguyu
Ngilangake lara lungkrah lesu
Adi njawil Mas jebul wis sore
Witing kalapa katon ngawe awe
Prayogane becik bali wae
Dene sesuk esuk tumandang
Nyambut gawe
Ing dina minggu keh pariwisata
Angliyak numpak prahu layar
Alerap lerap banyune segara
Alon prahune wis nengah
Pyak pyuk pyak banyu penelah
Ora jemu jemu karo mesem ngguyu
Ngilangake lara lungkrah lesu
Adi njawil Mas jebul wis sore
Witing kalapa katon ngawe awe
Prayogane becik bali wae
Dene sesuk esuk tumandang
Nyambut gawe
Selasa, 11 Januari 2011
CAMELIA I
Dia Camelia
Puisi dan pelitaku
Kau sejuk seperti titik embun
Membasahi daun jambu
Di pinggir kali yang bening
Sayap-sayapmu kecil
Lincah berkepak
Seperti camar
Terbang mencari tiang sampan
Tempat berpijak kaki dengan pasti
Mengarungi nasibmu
Mengikuti arus air berlari
Dia Camelia
Engkaukah gadis itu
Yang selalu hadir
Dalam mimpi mimpiku
Di setiap tidurku
Datang untuk hati
Yang kering dan sepi
Agar bersemi lagi
Hm .. bersemi lagi
Kini datang mengisi hidup
Ulurkan mesra tanganmu
Bergetaran rasa jiwaku
Menerima karuniamu
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
Puisi dan pelitaku
Kau sejuk seperti titik embun
Membasahi daun jambu
Di pinggir kali yang bening
Sayap-sayapmu kecil
Lincah berkepak
Seperti camar
Terbang mencari tiang sampan
Tempat berpijak kaki dengan pasti
Mengarungi nasibmu
Mengikuti arus air berlari
Dia Camelia
Engkaukah gadis itu
Yang selalu hadir
Dalam mimpi mimpiku
Di setiap tidurku
Datang untuk hati
Yang kering dan sepi
Agar bersemi lagi
Hm .. bersemi lagi
Kini datang mengisi hidup
Ulurkan mesra tanganmu
Bergetaran rasa jiwaku
Menerima karuniamu
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
Keroncong TANAH AIRKU
Mendalam lembah curam
Di sela gunung yang meninggi
Suatu pemandangan
Tanah airku Indonesia
Elok adil
Sungai-sungai mengalir berliku
Melalui hutan yang menghijau
Menuju ke laut biru
Serta padi berayun mendesah
Dihembus angin yang menderu
Indah tanah airku
Indonesia Raya pujaan bangsaku
Tanah airku yang kaya raya
Dengan pemandangan alamnya
Di sela gunung yang meninggi
Suatu pemandangan
Tanah airku Indonesia
Elok adil
Sungai-sungai mengalir berliku
Melalui hutan yang menghijau
Menuju ke laut biru
Serta padi berayun mendesah
Dihembus angin yang menderu
Indah tanah airku
Indonesia Raya pujaan bangsaku
Tanah airku yang kaya raya
Dengan pemandangan alamnya
GUGUR GUNUNG
Ayo (Ayo)
Konco (Konco)
Ngayahi karyaning projo
Kene (kene)
Kene (kene)
Gugur gunung tandang gawe
Sayuk sayuk rukun
Bebarengan ro kancane
Rilo lan legowo
Kanggo mulyaning nagoro
Siji (loro)
Telu (papat)
Maju papat papat
Diulang ulungake
Amrih enggal rampunge
Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris
Konco (Konco)
Ngayahi karyaning projo
Kene (kene)
Kene (kene)
Gugur gunung tandang gawe
Sayuk sayuk rukun
Bebarengan ro kancane
Rilo lan legowo
Kanggo mulyaning nagoro
Siji (loro)
Telu (papat)
Maju papat papat
Diulang ulungake
Amrih enggal rampunge
Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris
Senin, 10 Januari 2011
MENJARING MATAHARI
Kabut sengajakah engkau
Mewakili pikiranku
Pekat hitam berarak
Menyelimuti matahari
Aku dan semua
Yang ada di skelilingku
Merangkak menggapai dalam kelam
Mendung benarkah
Pertanda akan segera turun hujan
Deras agar semua basah
Yang ada di muka bumi
Siramilah juga
Jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kegalauan
Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain Yang Di Sana
Tiada yang dapat membantu
Selain Yang Di Sana
Dia lah ..... Tuhan
Dia lah ..... Tuhan
Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain Yang Di Sana
Tiada yang dapat membantu
Selain Yang Di Sana
Dia lah ..... Tuhan
Dia lah ..... Tuhan
O o o
Tuha
O o o
Tuhan
O o o
Tuhan
O o o
Mewakili pikiranku
Pekat hitam berarak
Menyelimuti matahari
Aku dan semua
Yang ada di skelilingku
Merangkak menggapai dalam kelam
Mendung benarkah
Pertanda akan segera turun hujan
Deras agar semua basah
Yang ada di muka bumi
Siramilah juga
Jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kegalauan
Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain Yang Di Sana
Tiada yang dapat membantu
Selain Yang Di Sana
Dia lah ..... Tuhan
Dia lah ..... Tuhan
Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain Yang Di Sana
Tiada yang dapat membantu
Selain Yang Di Sana
Dia lah ..... Tuhan
Dia lah ..... Tuhan
O o o
Tuha
O o o
Tuhan
O o o
Tuhan
O o o
CINTA SEBENING EMBUN
Pernahkah kau coba
Menerka
Apa yang tersembunyi
Di sudut hati
Derita di mata
Derita dalam jiwa
Kenapa tak engkau
Pedulikan
Sepasang kepodang terbang
Melambung
Menukik bawa
Seberkas pelangi
Gelora cinta
Gelora dalam dada
Kenapa tak pernah engkau
Hiraukan
Selama
Musim belum bergulir
Masih ada waktu
Saling membuka diri
Sejauh
Batas pengertian
Pintupun tersibak
Cinta mengalir
Sebening embun
Kasih mulai keras mengalir
Cemerlang sebening embun
Pernahkah kau coba
Membaca
Sorot mata dalam
Menyimpan rindu
Sejuta impian
Sejuta harapan
Kenapa kah mesti
Engkau abaikan
Menerka
Apa yang tersembunyi
Di sudut hati
Derita di mata
Derita dalam jiwa
Kenapa tak engkau
Pedulikan
Sepasang kepodang terbang
Melambung
Menukik bawa
Seberkas pelangi
Gelora cinta
Gelora dalam dada
Kenapa tak pernah engkau
Hiraukan
Selama
Musim belum bergulir
Masih ada waktu
Saling membuka diri
Sejauh
Batas pengertian
Pintupun tersibak
Cinta mengalir
Sebening embun
Kasih mulai keras mengalir
Cemerlang sebening embun
Pernahkah kau coba
Membaca
Sorot mata dalam
Menyimpan rindu
Sejuta impian
Sejuta harapan
Kenapa kah mesti
Engkau abaikan
REMBULAN MENANGIS
Rembulan menangis
Di serambi malam
Oh ...
Intan buah hatimu
Dicabik tangan-tangan
Serigala
Bintang-bintang porak
Beku dalam luka
Oh ...
Untukmu saudaraku
Kami semua turut
Berduka
Lolong
Burung malam di rimba
Melengking
Menyayat jiwa
Tangis kami
Pecah di batu
Duka kami
Remuk di dada
Doa kami
Bersama-sama
Untukmu
Untukmu
Anginpun menjerit
Badai bergemuruh
Oh ...
Semuanya marah
Hanya iblis bersorak
Terbahak
Lolong
Burung malam di rimba
Melengking
Menyayat jiwa
Tangis kami
Pecah di batu
Duka kami
Remuk di dada
Doa kami
Bersama-sama
Untukmu
Di serambi malam
Oh ...
Intan buah hatimu
Dicabik tangan-tangan
Serigala
Bintang-bintang porak
Beku dalam luka
Oh ...
Untukmu saudaraku
Kami semua turut
Berduka
Lolong
Burung malam di rimba
Melengking
Menyayat jiwa
Tangis kami
Pecah di batu
Duka kami
Remuk di dada
Doa kami
Bersama-sama
Untukmu
Untukmu
Anginpun menjerit
Badai bergemuruh
Oh ...
Semuanya marah
Hanya iblis bersorak
Terbahak
Lolong
Burung malam di rimba
Melengking
Menyayat jiwa
Tangis kami
Pecah di batu
Duka kami
Remuk di dada
Doa kami
Bersama-sama
Untukmu
IBU PERTIWI (Tembang Jawa)
Ibu pertiwi
Paring boga lan sandhang
Kang murakabi
Peparing rejeki
Manungsa kang bekti
Ibu Periwi
Ibu Periwi
Kang adil luhuring budi
Ayo sungkem mring
Ibu Periwi
Paring boga lan sandhang
Kang murakabi
Peparing rejeki
Manungsa kang bekti
Ibu Periwi
Ibu Periwi
Kang adil luhuring budi
Ayo sungkem mring
Ibu Periwi
BINTANG KECIL
Bintang kecil
Di langit yang biru
Amat banyak
Menghias angkasa
Aku ingin
Terbang dan bernyanyi
Jauh tinggi
Ke tempat kau berada
Di langit yang biru
Amat banyak
Menghias angkasa
Aku ingin
Terbang dan bernyanyi
Jauh tinggi
Ke tempat kau berada
Minggu, 09 Januari 2011
RONDHO KEMPLING
Ndak pundi Mbak Ayu
Arep tidak pundi
Kadingaren tindak wae
Ora numpak Taksi
Dhewekan opo ora wedi
Timbang nganggur
Yen purun kula rencangi
Kaleresan Mas
Alias kebetulan
Blanjane kathah
Rodo kabotan
Yen purun Mas
Monggo enggal ngrencangi
Tekan ngomah
Mangke kula opahi
E e tobil
Wong legan golek momongan
Niki blanja
Napa mbakyu badhe pindahan
Ojo gelo mas
Sampean ojo kuciwa
Kula randh anyaran
Ditinggal lunga
Awan-awan lunga
Blanja aneng pasar pahing
Prawan rondho buatku
Ora patek penting
Nyang Semarang Mas
Tuku gelang opo anting-anting
Nadyan rondho Mas
Dijamin kempling
Arep tidak pundi
Kadingaren tindak wae
Ora numpak Taksi
Dhewekan opo ora wedi
Timbang nganggur
Yen purun kula rencangi
Kaleresan Mas
Alias kebetulan
Blanjane kathah
Rodo kabotan
Yen purun Mas
Monggo enggal ngrencangi
Tekan ngomah
Mangke kula opahi
E e tobil
Wong legan golek momongan
Niki blanja
Napa mbakyu badhe pindahan
Ojo gelo mas
Sampean ojo kuciwa
Kula randh anyaran
Ditinggal lunga
Awan-awan lunga
Blanja aneng pasar pahing
Prawan rondho buatku
Ora patek penting
Nyang Semarang Mas
Tuku gelang opo anting-anting
Nadyan rondho Mas
Dijamin kempling
UNTUK KITA RENUNGKAN
Kita mesti telanjang
Dan benar benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat
Anugrah dan bencana
Adalah kehendak Nya
Kita mesti tabah menghadapi
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit jerit
Asap panas membakar
Ombak dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman
Hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadanya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya tunduk sujud pada Nya
Dan benar benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat
Anugrah dan bencana
Adalah kehendak Nya
Kita mesti tabah menghadapi
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit jerit
Asap panas membakar
Ombak dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman
Hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadanya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya tunduk sujud pada Nya
Sabtu, 08 Januari 2011
ELEGI ESOK PAGI
Ijinkanlah
Kukecup keningmu
Bukan hanya ada
Di dalam angan
Esok pagi
Kau buka jendela
Kan kau dapati
Seikat kembang merah
Engkau tahu
Aku mulai bosan
Bercumbu dengan
bayang bayang
Bantulah aku
Temukan diri
Menyambut pagi
membuang sepi
Ijinkanlah aku
Aku kenang
Sejenak perjalanan
Dan biarkan
Ku mengerti
Apa yang tersimpan di matamu
Barangkali
Di tengah telaga
Ada tersisa
Butiran cinta
Dan semoga
Kerinduan ini
Bukan jadi mimpi
Di atas mimpi
Ijinkanlah aku
Aku rindu
Pada hitam rambutmu
Dan biarkan
Ku bernyanyi
Demi hati yang risau ini
Kukecup keningmu
Bukan hanya ada
Di dalam angan
Esok pagi
Kau buka jendela
Kan kau dapati
Seikat kembang merah
Engkau tahu
Aku mulai bosan
Bercumbu dengan
bayang bayang
Bantulah aku
Temukan diri
Menyambut pagi
membuang sepi
Ijinkanlah aku
Aku kenang
Sejenak perjalanan
Dan biarkan
Ku mengerti
Apa yang tersimpan di matamu
Barangkali
Di tengah telaga
Ada tersisa
Butiran cinta
Dan semoga
Kerinduan ini
Bukan jadi mimpi
Di atas mimpi
Ijinkanlah aku
Aku rindu
Pada hitam rambutmu
Dan biarkan
Ku bernyanyi
Demi hati yang risau ini
KUPU KUPU KERTAS
Setiap waktu
Engkau tersenyum
Sudut matamu
Memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu
Riuh mengalir bagai gerimis
Seperti angin
Tak pernah diam
Selalu beranjak
Setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakari ladang gersang
Entah sampai kapan
Berhenti menipu diri
Reff:
Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram
Oh
Membasuh debu
Yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih
Dari sgala kekotoran
Oh
Aku menunggu
Hujan turunlah
Aku mengharap
Badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua
Kupu kupu kertas
(kembali ke Reff)
Engkau tersenyum
Sudut matamu
Memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu
Riuh mengalir bagai gerimis
Seperti angin
Tak pernah diam
Selalu beranjak
Setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakari ladang gersang
Entah sampai kapan
Berhenti menipu diri
Reff:
Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram
Oh
Membasuh debu
Yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih
Dari sgala kekotoran
Oh
Aku menunggu
Hujan turunlah
Aku mengharap
Badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua
Kupu kupu kertas
(kembali ke Reff)
Jumat, 07 Januari 2011
KUCARI JALAN TERBAIK
Sepanjang kita masih terus begini
Takkan pernah ada damai bersenandung
Kemesraan antara kita berdua
Sesungguhnya keterpaksaan saja
Senyum dan tawa hanya sekedar saja
Sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara
Berawal dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai
Reff:
Kucoba bertahan mendampingi dirimu
Walau kadang kala tak seiring jalan
Kucari dan selalu kucari jalan terbaik
Agar tiada penyesalan dan air mata
Takkan pernah ada damai bersenandung
Kemesraan antara kita berdua
Sesungguhnya keterpaksaan saja
Senyum dan tawa hanya sekedar saja
Sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara
Berawal dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai
Reff:
Kucoba bertahan mendampingi dirimu
Walau kadang kala tak seiring jalan
Kucari dan selalu kucari jalan terbaik
Agar tiada penyesalan dan air mata
Rabu, 05 Januari 2011
NYANDA MO BALAENG
Lantaran ngana
Cuma dengar
Dorang bacarita
Torang nyanda kaseh
Nyanda suka
Dorang bilang baku sayang
Biar bagini
Kita pe hati
Nyanda mo balaeng
Karna kita sayang
Kita pe cinta
Cuma pa ngana
Jangan sayang lantaran itu
Torang dua mo bapisah
Inga kasiang pakita
Jangang sampe bajalang sandiri
Biar jo torang dua baku sayang
Sampai dorang sadar sandiri
Cuma dengar
Dorang bacarita
Torang nyanda kaseh
Nyanda suka
Dorang bilang baku sayang
Biar bagini
Kita pe hati
Nyanda mo balaeng
Karna kita sayang
Kita pe cinta
Cuma pa ngana
Jangan sayang lantaran itu
Torang dua mo bapisah
Inga kasiang pakita
Jangang sampe bajalang sandiri
Biar jo torang dua baku sayang
Sampai dorang sadar sandiri
Minggu, 02 Januari 2011
MENGAPA HARUS JUMPA
Mengapakah kita harus berjumpa
Di kala kau telah berdua
Berdosakah diriku kepadanya
Pabila aku mencintaimu
Namun kini apalah dayaku
Semua kini telah terjadi
Walaupun kau sayang kepadaku
Tak mungkin oh tak mungkin
Oh Tuhan Yang Kuasa
Berilah petunjukmu
Betapa pedih ku rasakan
Kasihku tak sampai
Kembalilah
kau kepadanya sayang
Biarkanlah
diriku sendiri
Doaku
selalu menyertaimu
Semoga kau berdua bahagia
Di kala kau telah berdua
Berdosakah diriku kepadanya
Pabila aku mencintaimu
Namun kini apalah dayaku
Semua kini telah terjadi
Walaupun kau sayang kepadaku
Tak mungkin oh tak mungkin
Oh Tuhan Yang Kuasa
Berilah petunjukmu
Betapa pedih ku rasakan
Kasihku tak sampai
Kembalilah
kau kepadanya sayang
Biarkanlah
diriku sendiri
Doaku
selalu menyertaimu
Semoga kau berdua bahagia
Sabtu, 01 Januari 2011
KISAH SEDIH DI HARI MINGGU
Sabtu malam ku sendiri
Tiada temanku lagi
Di sekitar ku lihat dia
Tiada seindah dulu
Mungkinkah ini berarti
Aku telah patah hati
Walaupunpun ku berkata bukan
Bukan itu
Penyesalanku makin dalam dan sedih
Telah kuserahkan semua milik dan hidupku
Aku tak mau menderita begini
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi
Kisah sedih di hari Minggu
Yang selalu menyiksaku
Kutakut ini kan kubawa
Sampai mati
Penyesalanku makin dalam dan sedih
Telah kuserahkan semua milik dan hidupku
Aku tak mau menderita begini
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi
Tiada temanku lagi
Di sekitar ku lihat dia
Tiada seindah dulu
Mungkinkah ini berarti
Aku telah patah hati
Walaupunpun ku berkata bukan
Bukan itu
Penyesalanku makin dalam dan sedih
Telah kuserahkan semua milik dan hidupku
Aku tak mau menderita begini
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi
Kisah sedih di hari Minggu
Yang selalu menyiksaku
Kutakut ini kan kubawa
Sampai mati
Penyesalanku makin dalam dan sedih
Telah kuserahkan semua milik dan hidupku
Aku tak mau menderita begini
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi
Langganan:
Postingan (Atom)